Wednesday, February 15, 2012

TIGA PERMINTAAN Kepada JIN

Bang Simpe, Bang Musang dan Bang Kepet sedang melakukan ekspedisi ke hutan rimba. Bang Simpe merupakan seorang penjudi berat, sebagian waktunya dihabiskan di meja keparat itu. Bang Musang merupakan seorang pemabuk berat, dalam sehari dia bisa menghabiskan 10 botol air alcohol. Lain lagi dengan Bang Kepet, dia perokok sejati, dari rokok kuno sampai yang millennium sekarang ini. LENGKAP
Suatu ketika, ditengah ekspedisinya, mereka menemukan sebuah botol, lalu mereka membukanya, asap mengepul keluar dari dalam botol itu, dan keluarlah sesosok jin.
Jin : “Ha . . .ha . . .ha . . ., hai manusia terima kasih telah melepaskanku dari botol Biadab itu, cepat sebutkan 3 permintaan kelak kukabulkan”.
Bang Simpe: “ Hai jin aku menghendaki kau kumpulkan seluruh penjudi terhebat di dunia kau kumpulkan dalam gua yang tertutup selama 10 tahun. Sertakan juga makanan dan minuman yang lezat bagiku didalamnya”.
Seketika Bang Dadang menghilang! Cling . .
Bang Musang : “Jin, aku meminta semua botol air alcohol terlaris di dunia kau kumpulkan dalam gua yang tertutup selama 10 tahun sertakan makanan dan minuman untukku”.
Seketika Bang Musang menghilang! Cling . . (Kini giliran Bang Kepet)
Bang Kepet : “hai jin, aku juga menginginkan seluruh rokok ternikmat di dunia kau kumpulkan dalam gua yang tertutup selama 10 tahun, jangan lupa sertakan juga buah-buahan dan minuman yang sejuk bagiku”.
Seketika Bang Kepet menghilang! Cling . .

10 tahun telah berlalu, kini Bang Simpe telah keluar dari gua dengan tubuh kurus dan kepala yang botak. Wajar, karena semua waktu kehidupannya dihabiskan untuk memeras otaknya hanya untuk bermain judi. Seketika pula dia terjatuh dan mati. Si Jin merasa kasihan melihatnya.
Tak lama kemudian Bang Musang keluar dari mulut gua dengan tubuh yang kerempeng, dengan perut yang gemuk dan dengan bau busuk yang keluar dari mulutnya. Lalu dia terjatuh, tersungkur ke tanah dan mati. Si Jin merasa iba dengannya.
Tak juga beberapa lama kemudian keluarlah Bang Kepet dalam keadaan sehat wal afiat. Lalu dia mendatangi Jin, lalu menampari dan menjitaki Jin berklai-kali. Lalu dia berkata dengan lantang . . .
Bang Kepet : “Jin KOPLAK, KOREKNYA MANA?”.

1 comment: