Bai
Fang Li, seseorang yang istimewa. Istimewa bukan karena dudukan dan
harta, istimewa bukan karena kemewahan dan jabatannya. Namun istimewa
karena apa yang ada di hatinya, yaitu kedermawanan.
Tentu
kita kenal dengan Oprah Winfrey. Jika dia menyumbang ratusan dan ribuan
dolar, tentu kita kagum namun tidaklah terkejut. Mungkin juga rajanya
microsoft, Bill Gates yang mendermakan jutaan dolar, kita juga
barangkali menganggap hal hebat yang biasa saja. Namun saat kita
diperlihatkan kedermawanan dari orang yang dalam kesusahan, itu adalah
hal yang tentunya mengetuk hati kita.
BAI
FANG LI adalah seorang tukang becak. Seluruh hidupnya dihabiskankan di
atas sadel becaknya, mengayuh dan mengayuh untuk memberi jasanya kepada
orang yang naik becaknya. Mengantarkan kemana saja pelanggannya
menginginkannya, dengan imbalan uang sekedarnya.
Tubuhnya
tidaklah perkasa. Perawakannya malah tergolong kecil untuk ukuran
becaknya atau orang-orang yang menggunakan jasanya. Tetapi semangatnya
luar biasa untuk bekerja. Mulai jam enam pagi setelah melakukan
rutinitasnya untuk bersekutu dengan Tuhan. Dia melalang dijalanan, di
atas becaknya untuk mengantar para pelanggannya. Dan ia akan mengakhiri
kerja kerasnya setelah jam delapan malam.